Cara perawatan burung kepodang agar rajin gacor
Burung kepodang / black-naped oriole ( Oriolus chinensis) |
Burung kepodang mudah dikenali dari penampilan bulu-bulunya
yang indah dan berwarna kuning keemasan. Suara kicauannya yang khas bisa
membawa siapapun yang mendengarnya seperti berada dalam suasana pedesaan. Meski
bersuara merdu, ada kondisi tertentu yang bisa membuat kepodang enggan
berkicau. Berikut ini Cara perawatan burung kepodang agar rajin gacor
Penampilan kepodang yang tenang saat berada di dalam
sangkar ternyata berbanding terbalik dari karakternya di alam liar. Kepodang
dikenal sebagai burung yang sangat agresif, terutama ketika berhadapan dengan
spesies burung lainnya.
Tidak jarang kepodang terlihat mengusir,
mengejar, bahkan melukai burung lainnya menggunakan paruhnya yang tebal.
Diketahui pula, kepodang sering merusak sarang milik burung lain terutama
kutilang, trucukan, dan perkutut untuk memakan telur atau anakan burung yang
masih berada di sarangnya.
Terlepas dari karakter di atas, kepodang merupakan
burung pesolek dan rajin berkicau dengan suara merdu. Hal ini juga
terlihat ketika burung berada dalam perawatan manusia.
Kalau tidak mau berbunyi, biasanya kepodang
sedang stres. Hal ini biasa terjadi pada burung hasil tangkapan hutan atau
masih bakalan. Diperlukan penanganan dan perawatan yang tepat agar burung mau
mengeluarkan kicauannya lagi. Berikut ini caranya :
- Tempatkan burung di tempat yang sejuk dan tenang selama beberapa hari, terlebih jika burung tersebut baru dibeli.
- Biarkan burung beradaptasi dengan sangkar, tempat pakan, tempat minum, tenggeran, dan suasana sekitar. Selama proses adaptasi, burung sebaiknya tidak dikerodong. Pada dasarnya, kepodang mudah beradaptasi sehingga kita tidak akan kesulitan merawatnya, meski burungmasih dalam kondisi liar / giras.
- Berikan pakan berupa buah-buahan yang rasanya manis dan segar, misalnya pepaya atau mangga. Berikan buah-buahan secara rutin setiap hari.
- Pakan tambahan seperti jangkrik, ulat bambu, dan serangga lainnya bisa diberikan secukupnya. Porsi jangkrik biasanya 2-3 ekor pada pagi hari dan 1 – 2 ekor pada sore hari. Ulat bambu cukup 1 ekor, yang diberikan 2–3 kali seminggu. Adapun ulat hongkong bisa diberikan sebagai selingan (untuk membuatnya jinak).
- Jika Anda memiliki tiang kerekan khusus perkutut, maka pagi-pagi hari sekali sangkar kepodang digantang di tiang tersebut. Sebab waktu pagi itulah kepodang akan mencari tempat lebih tinggi untuk mengeluarkan suara kicauannya agar bisa terdengar ke seluruh wilayah.Kepodang adalah burung pesolek. Karena itu, Anda harus rutin memandikannya, terutama pada pagi dan sore hari. Setelah itu burung dijemur, baik menggunakan tiang kerekan atau digantung di tempat biasa selama 1,5 – 2 jam, dan waktu penjemuran tidak lebih dari pukul 10.00.
- Saat siang hingga sore hari, kepodang dianginkan di tempat sejuk atau di teras rumah sambil diputarkan suara terapi alam untuk memancingnya mau berbunyi.
No comments:
Post a Comment